ONE DAY ONE HADITH
Diriwayatkan dari Abu Umamah Al-Bahili RA, Ia
berkata: Seorang laki-laki datang kepada Nabi SAW lalu ia bertanya: Apa
pendapatmu jika seorang laki-laki berperang mencari pahala dan ingin disebut
namanya, Apa yang dia akan dapatkan? Maka Rasul SAW bersabda : Dia tidak dapat
apa-apa. Dia mengulang pertanyaan itu sampai tiga kali, Rasulullah saw tetap
menjawabnya: Dia tidak dapat apa-apa. Kemudian beliau bersabda:
إِنَّ
اللَّهَ لَا يَقْبَلُ مِنْ الْعَمَلِ إِلَّا مَا كَانَ لَهُ خَالِصًا وَابْتُغِيَ
بِهِ وَجْهُهُ
Sesungguhnya Allah tidak menerima dari amal
kecuali dia ikhlas dan hanya mengharap ridla Allah. [HR An-Nasa’i]
Catatan Alvers
Kata Ikhlas berasal dari kata “Khalusha” yang
berarti bersih, hilang capurannya, Selamat [Al-Mu’jam Al-Wasith] Secara bahasa, ikhlas berarti meninggalkan
riya’ (pamer) dalam suatu ketaatan. [At-Ta’rifat] Secara istilah, Fudhail bin
Iyadh mendefinisakn ikhlas dengan perkataannya :
ترك العمل لأجل الناس رياء، والعمل لأجلهم شرك، والإخلاص
الخلاص من هذين؛ وألا تطلب لعملك شاهداً غير الله
"Meninggalkan amal karena (motivasi) manusia
itu riya’, dan melakukan amal karena (motivasi) manusia itu syirik. Ikhlas
adalah keadaan dimana engkau terlepas dari keduanya dan engkau tidak mencari
saksi atas amalmu kepada selain Allah". [At-Ta’rifat]
As-Susy berkata :
الإخلاص فقد رؤية الإخلاص، فإن من شاهد في إخلاصه الإخلاص
فقد احتاج إخلاصه إلى إخلاص
Ikhlas itu tidak merasa ikhlas. Orang yang
menetapkan keikhlasan dalam amal perbuatannya maka keihklasannya tersebut masih
butuh keikhlasan (karena kurang ikhlas). [Ihya’ Ulumuddin]