ONE DAY ONE HADITH
Diriwayatkan Anas bin Malik RA, Rasul SAW
bersabda :
أَكْبَرُ الْكَبَائِرِ الْإِشْرَاكُ بِاللَّهِ وَقَتْلُ النَّفْسِ وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ
"Dosa terbesar diantara dosa-dosa besar
adalah menyekutukan Allah, membunuh dan durhaka kepada kedua orang tua." [HR Bukari]
Catatan Alvers
Seorang ibu berusia 45 tahun tewas di tangan
putra kandungnya sendiri yang berusia 26 Tahun di Kabupaten Sukabumi dengan
cara ditusuk pada bagian leher dan kepalanya pakai garpu tanah yang biasa
dipakai di kebun untuk menggali tanah. Motifnya diduga gara-gara tak bisa
membelikan anaknya motor. Pembunuhan itu terjadi pada Senin (13/5/2024). [Detik
com]
Pembunuhan ibu kandung juga menimpa wanita
berusia 55 tahun di medan. Pelaku adalah anaknya sendiri yang berusia 33 tahun.
Sang anak tersinggung karena dimarahi oleh ibunya ketika merokok mahal padahal
dia pengangguran. Sang anak memukul ibunya dengan kedua tangannya hingga
terjatuh ke lantai, lalu pelaku memukulinya bertubi-tubi. Kemudian sang anak
mengambil pisau cutter dan menyayat leher serta urat nadi tangan kanan dan kiri
ibunya. Setelah itu, korban dikuburkan di belakang rumah. (1/4/2024) [msn com]
Tidak terbayangkan bagaimana besarnya dosa
sang anak durhaka yang tega membunuh ibu yang telah melahirkannya. Membunuh
orang pada umumnya (selain orangtuanya) adalah dosa terbesar sebagaimana hadits
utama diatas. Dan Allah SWT berfirman :
وَمَنْ
يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ
اللَّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا
Dan barangsiapa membunuh seorang Mukmin
dengan sengaja, maka balasannya ialah neraka Jahannam, ia kekal di dalamnya dan
Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan adzab yang besar
baginya. [QS an-Nisa` : 93]
Lalu bagaimana dengan dosa membunuh orang tua
sendiri? Sedangkan mengumpat saja kepada merreka adalah dosa besar. Rasul SAW
bersabda :
مِنَ الْكَبَائِرِ شَتْمُ الرَّجُلِ
وَالِدَيْهِ
Termasuk dosa besar adalah seseorang
mengumpat pada kedua orang tuanya. [HR Muslim]
Durhaka kepada orang tua merupakan dosa
besar, terlebih lagi kepada Ibu sehingga Rasul SAW menyebutkan secara khusus.
Beliau bersabda :
إِنَّ اللَّهَ حَرَّمَ عَلَيْكُمْ عُقُوقَ
الْأُمَّهَاتِ
Sesungguhnya Allah mengharamkan atas kalian
durhaka kepada ibu. [HR Bukhari]
Al-Asqalani berkata : Ibu disebutkan secara
khusus dalam hal ini karena durhaka kepada ibu itu lebih mudah terjadi daripada
durhaka kepada ayah karena sisi kelemahan ibu dan hal ini untuk mengingatkan
bahwa berbakti kepada ibu itu lebih didahulukan dari pada berbakti kepada ayah.
[Fathul Bari]
Anak yang durhaka kepada orang tua akan digolongkan
dalam tiga golongan yang sabdakan oleh Nabi SAW dalam sabdanya :
ثَلَاثَةٌ لَا يَنْظُرُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ
إِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Tiga golongan yang mana Allah tidak sudi
memandangnya (anak yang durhaka kepada kedua orangtuanya, wanita yang menyerupai
lelaki dan dayyuts ; kepala keluarga yang membiarkan keluarganya bermakisat).
[HR Nasa’i]
Anak yang durhaka kepada orang tua tidak akan
bisa masuk surga. Rasul SAW menggolongkankannya dalam tiga golongan dalam sabdanya
:
وَثَلَاثَةٌ لَا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ
Tiga golongan yang tidak bisa masuk surga (anak
yang durhaka kepada kedua orangtuanya, orang yang terus-terusan minum minuman
keras dan orang yang mengungkit-ngungkit pemberiannya). [HR Nasa’i]
Betapapun rajinnya beribadah, anak yang durhaka
kepada orang tua tidak akan bisa masuk surga. Amr bin Murrah Al-Juhany
menceritakan bahwa ada seorang lelaki menghadap Nabi dan berkata : Wahai Rasul,
Apa pendapatmu jika aku telah melaksanakan shalat lima waktu, berpuasa di bulan
ramadhan, menunaikan zakat dan telah berhaji ke baitullah. Balasan apakah yang
aku dapatkan ? Rasul SAW menjawab : Barang siapa yang melakukan itu semua maka
ia akan dikumpulkan bersama para nabi, shiddiqin, Syuhada dan shalihin..
إِلَّا أنْ يَعُقَّ وَالِدَيْهِ
Kecuali jika dia durhaka kepada kedua orang
tuanya. [Al-Kaba’ir Lidz Dzahaby]
Tidak hanya mendapat hukuman berat di akhirat
kelak, anak yang durhaka kepada orang tua akan mendapat hukumannya sejak di
dunia. Dalam hadits disebutkan :
بَابَانِ مُعَجَّلَانِ عُقُوْبَتهُمَا فِي
الدُّنْيَا اَلْبَغْيُ وَالْعُقُوْقُ
Ada dua perkara yang hukumannya disegerakan
di dunia yaitu bertindak dzalim dan durhaka kepada orang tua. [HR Al-Hakim]
Dan Abu Bakar bin Abi Maryam berkata : Aku
membaca kitab taurat dan aku temukan keterangan :
مَنْ يَضْرِبْ أَبَاهُ يُقْتَلْ
Barang siapa memukul ayahnya maka ia dibunuh
(sebagai hukumannya). [Al-Kaba’ir Lidz Dzahaby]
Maka jangan sampai kita berbuat durhaka kepada
orang tua, bahkan perbuatan durhaka yang ringan sudah diperingatkan agar kita
menjauhinya. Allah SWT berfirman : "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya
kamu jangan menyembah selain Dia. dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu
bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau
kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu,
فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ
وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
“maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka”
dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang
mulia." [QS Al-Isra : 23-24].
Dalam ayat tersebut dicontohkan larangan dengan
berkata “ah” ketika anak merasa keberatan atau tidak suka dengan sikap orang
tua. Husein bin Ali berkata :
لَوْ عَلِمَ اللهُ شَيْئاً مِنَ الْعُقُوْقِ
أَدْنَى مِنْ أُفٍّ لَحَرَّمَهُ
Seandainya Allah mengetahui ada kedurhakaan
yang lebih ringan dari kata “Uff” (“ah”) niscaya Allah akan mengharamkannya.
[Ad-Durrul Mantsur]
Lantas apakah perbuatan durhaka itu? Syeikh
Abu Amr ibnu Shalah berkata :
اَلْعُقُوْقُ الْمُحَرَّمُ كُلُّ فِعْلٍ يَتَأَذَّى بِهِ
الْوَالِدُ أَوْ نَحْوُهُ تَأَذِّيًا لَيْسَ بِالْهَيِّنِ مَعَ كَوْنِهِ لَيْسَ مِنَ
الْأَفْعَالِ الْوَاجِبَةِ
Durhaka yang diharamkan adalah setiap perbuatan (atau
semisalnya) yang dapat menyakiti hati orang tua dengan sakit hati yang tidak
ringan, sementara perbuatan tersebut bukan perbuatan yang wajib. [Syarah
Muslim]
Ka’bul Akhbar pernah ditanya mengenai contoh perilaku
durhaka. Ia menjawab: “Jika orang tua bersumpah kepada anaknya agar anaknya
melakukan sesuatu maka sang anak tidak merealisasikannya (ibrarul Qasam). Jika
orang tua memerintahkan maka sang anak tidak mematuhinya. Jika orang tua
meminta sesuatu maka ia tidak memberinya dan jika orang tua mempercayainya maka
ia berkhianat”. [Al-Kaba’ir Lidz
Dzahaby]
Wallahu A’lam.
Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk terus berbakti kepada
kedua orang tua dan tidak berbuat durhaka kepada mereka walau dalam bentuk yang
ringan sekalipun.
Salam Satu Hadits
Dr.H.Fathul
Bari.,SS.,M.Ag
Pondok Pesantren
Wisata
AN-NUR 2 Malang
Jatim
Ngaji dan Belajar
Berasa di tempat Wisata
Ayo Mondok! Mondok
Itu Keren!
NB.
“Ballighu Anni
Walau Ayah” Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada supaya
sabda Nabi SAW menghiasi dunia maya dan
menjadi amal jariyah kita semua.