Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA bahwa Rasul SAW bersabda:
أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ
Keadaan paling dekat seorang hamba dari (rahmat)rabbnya adalah ketika dia dalam keadaan sujud, maka perbanyak doa (di dalamnya). [HR. Muslim].
Catatan Alvers
Sujud secara bahasa berarti tunduk dan merendah. Pada saat sujud, wajah - yang merupakan bagian tubuh yang paling tinggi dan paling terhormat - diletakkan di bawah sehingga sederajat dengan telapak kaki untuk tunduk dihadapan Allah SWT. Sujud adalah sarana yang Allah buat agar manusia melepaskan kesombongan dan keangkuhan dari dirinya, dengan menyadari bahwa asal manusia diciptakan dari tanah dan ia tidak bisa keluar dari asalnya. Tanah adalah lambang kehinaan dan kerendahan diri manusia dihadapan Allah, sehingga sujud akan menjadikan manusia seakan-akan kembali pada asalnya. Demi menghinakan diri dihadapan Allah yang maha mulia, dikisahkan bahwa Umar bin Abdul Aziz sujud di atas tanah tanpa alas. Oleh karena itu sujud menjadi ruang meditasi yang paling intim antara makhluk yang hina dina dan khalik yang maha mulia.