ONE DAY ONE HADITH
Diriwayatkan
dari Anas bin Malik RA, Rasul SAW bersabda :
انْصُرْ أَخَاكَ ظَالِمًا أَوْ مَظْلُومًا
Tolonglah
saudaramu yang berbuat dzalim atau yang didzalimi. [HR Bukhari]
Catatan
Alvers
McD*nald's
Isra*l menulis, "Update bahwa
kemarin kami telah menyumbangkan 4.000 makanan ke rumah sakit dan unit militer,
kami bermaksud untuk menyumbangkan ribuan makanan setiap hari kepada tentara di
lapangan dan di daerah wajib militer, dan ini lebih dari sekadar diskon bagi
tentara yang datang ke restoran. Kami membuka 5 restoran yang buka hanya untuk
tujuan ini." [Krjogja com]
Karena
Dukungan McD*nalds kepada Isra*l Defense
Forces / IDF / tentara Isra*l yang mana
IDF ini dinilai telah bertindak aniaya dan sewenang-wenang kepada rakyat
palestina maka McDonalds menjadi objek aksi boikot di Indonesia bahkan berbagai
belahan dunia. Dalam satu headline di tulis “McD*nald’s Dukung Isra*l , MUI dan
Ormas Islam Serukan Boikot McDonald’s!” [pikiran-rakyat com] Imbauan boikot
juga pernah diserukan pada tahun 2020 silam pada kasus karikatur Charlie Hebdo
yang dinilai menghina Nabi Muhammad SAW. Boikot dilakukan kepada produk
perancis untuk menekan Presiden Emmanuel Macron yang mendukung karikatur
tersebut supaya ia meminta maaf. [bbc com]
Boikot
(produk) artinya tindakan untuk tidak menggunakan dan membeli suatu produk dari
organisasi atau perusahaan tertentu dalam hal ini adalah McD. Tindakan ini
dilakukan sebagai wujud protes dan ketidaksetujuan atas keberpihakannya kepada
IDF yang diduga melakukan pelanggaran HAM berat di palestina. Dalam KBBI,
Memboikot diartikan sebagai tindakan
bersekongkol menolak untuk bekerja sama (berurusan dagang, berbicara,
ikut serta, dan sebagainya): [KBBI web id] Istilah boikot pertama kali
digunakan pada tahun 1880 di Irlandia. Kata boikot berasal dari nama seorang
agen dan pengelola lahan pertanian bernama Charles Boycott. Saat itu, para
petani meminta Boycott untuk menurunkan harga sewa lahan pertanian namun
Boycott menolaknya. Sebagai respons terhadap penolakan ini, para petani sepakat
untuk tidak menggarap lahan pertanian milik Boycott. Mereka memulai mogok kerja
dengan menolak bekerja sama dengan Boycott. Boycott akhirnya mengalami tekanan
dan terpaksa mengikuti permintaan petani. Aksi para petani ini berdampak besar
dan menyebabkan Boycott mundur dari jabatannya sebagai pengelola tanah.
[kumparan com] Akhirnya tindakan yang semacam demikian disebut dengan boikot.
Dalam
kasus boikot produk penyokong Isra*l , yang menjadi permasalahan bukanlah isu
agama karena dalam Islam bermuamalah (melakukan jual beli dll) dengan non
muslim atau orang Yahudi dalam kasus ini pada dasarnya tidaklah dilarang. Rasul
SAW sendiri bermuamalah dengan orang Yahudi. Aisyah RA berkata :
اشْتَرَى طَعَامًا مِنْ يَهُودِيٍّ إِلَى أَجَلٍ
وَرَهَنَهُ دِرْعًا مِنْ حَدِيدٍ
“Nabi
SAW pernah membeli makanan dari orang Yahudi dengan berhutang, lalu beliau
menggadaikan baju besinya kepada orang tersebut” [HR Bukhari]
Dalam
Al-Qur’an, Allah SWT berfirman :
لا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ
يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ
تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
“Allah
tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang
yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari
negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil” (QS. Al
Mumtahanah: 8).
Lantas
apa masalahnya? Yang menjadi permasalahan adalah upaya kita tidak ikut
mendukung satu pihak yang mendukung pihak yang bertindak dzalim dan aniaya
karena Islam melarang untuk tolong menolong dalam hal yang demikian. Allah SWT
berfirman :
وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
Dan
tolong-menolonglah kalian dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. [QS al-Maidah : 2]
Dengan
membeli satu produk yang mendukung kedzaliman maka setiap uang pembelian kita
akan menjadi dana kekuatan pihak yang dzalim dalam melakukan kedzalimannya dan
melanggengkan perbuatannya. Dan sebaliknya dengan memboikot, menahan diri untuk
tidak membeli produk mereka maka itu artinya kita tidak ikut mendukung
kedzaliman yang mereka dukung.
Terkadang
ada pihak yang menilai bahwa boikot yang kita lakukan tidaklah efektif
sebagaimana pada kasus karikatur perancis. Ada berita menulis “Seruan boikot
produk Prancis muncul di Indonesia, pengamat ekonomi: dampaknya 'tidak
signifikan' [bbc com]. Menanggapi hal ini sebenarnya aksi boikot bukan hanya
bertujuan bagaimana menekan pihak yang bertindak dzalim agar menghentikan
kedzalimannya, namun juga menunjukkan posisi kita dalam hal ini mendukung
siapa? Pihak yang dzalim apa yang terdzalimi? Hal ini layaknya kisah seekor
katak membawa setetes air. Seekor burung kemudian bertanya, "Untuk apa
kamu bawa air itu?" Katak menjawab : "Ini air untuk memadamkan api
yang sedang membakar kekasih Tuhan, Ibrahim." Burung berkata : " tak
akan guna air yang kamu bawa." Katak menimpalinya: "Aku tahu, tetapi
dengan ini aku menegaskan di pihak manakah aku berada."
Sama-sama
tidak signifikan, Katak membawa sedikit air di lidahnya untuk memadamkan api
Namrud yang besar sementara cicak meniup-niup dengan tiupan kecil untuk menjadikan
api namrud semakin besar. Namun lihat betapa signifikan penilaiannya di hadapan
Allah SWT sehingga Nabi SAW bersabda :
كَانَتْ الضِفْدَعُ تُطْفِئُ النَّارَ عَنْ
إِبْرَاهِيْمَ وَكَانَ الْوَزَغُ يَنْفُخُ فِيْهِ ، فَنَهَي عَنْ قَتْلِ هَذَا ،
وَأَمَرَ بِقَتْلِ هَذَا
Dahulu
katak memadamkan api dari nabi Ibrahim (ketika dibakar), sedangkan cicak
meniup-niupnya (menghidupkan bara apinya), maka dilarang membunuh ini (katak)
dan diperintahkan membunuh ini (cicak)” [Mushannaf Abdur razzaq]
Dengan
aksi boikot setidaknya kita telah memperlihatkan bagaimana empati kita kepada
saudara kita di palestina. Mereka itu layaknya bagian dari kita dimana jika
mereka sakit maka kitapun ikut merasakannya. Rasulullah SAW bersabda:
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ
وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ
سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
“Permisalan orang-orang Mukmin dalam hal kasih
sayang dan kecintaan sesama mereka, mereka itu layaknya seperti satu tubuh. Jika
satu bagian tubuh mengeluhkan sakit, maka bagian tubuh lain ikut merasakan
demam dan nyeri”. [HR Muslim]
Jangan
pula meremehkan mereka yang berdoa untuk kebebasan rakyat palestina. Memang doa
terlihat biasa dan tidak signifikan namun lihat seberapa besar signifikan nilai
hakikatnya. Abdullah bin ‘Amr berkata :
لَا تَقْتُلُوا الْخُفَّاشَ فَإِنَّهُ لَمَّا
خَرِبَ بَيْتُ الْمَقْدِسِ قَالَ: يَا رَبِّ سَلِّطْنِي عَلَى الْبَحْرِ حَتَّى
أُغْرِقَهُمْ.
Janganlah
kalian membunuh kelewar karena sesungguhnya ketika Baitul Maqdis hancur maka ia
berdo’a: “Wahai Tuhanku, berilah aku kekuasaan terhadap lautan agar aku bisa
menenggelamkan mereka (yang menghancurkannya saat itu)!”.[HR Baihaqi]
Boikot
dan doa bisa menghalangi pihak yang dzalim dari perbuatan dzalimnya bahkan bisa
menghentikannya. Ini di satu sisi dan di sisi lainnya kita juga harus membantu
pihak yang di dzalimi dengan mengirimkan donasi dan bantuan kemanusiaan.
Setidaknya Inilah yang bisa kita lakukan dari perintah Nabi SAW dalam hadits
utama di atas : “Tolonglah saudaramu yang berbuat dzalim atau yang didzalimi”.
Dalam lanjutan hadits dikisahkan ada orang bertanya : Wahai Rasul SAW, aku
menolong orang yang didzalimi tapi bagaimana aku menolong orang yang berbuat
dzalim?. Rasul SAW menjawab :
تَحْجُزُهُ أَوْ تَمْنَعُهُ مِنْ الظُّلْمِ
فَإِنَّ ذَلِكَ نَصْرُهُ
Engkau
cegah dia dari perbuatan dzalimnya, itulah pertolongan kepada saudaramu yang
berbuat dzalim. [HR Bukhari]
Wallahu
A’lam. Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk berempati
kepada saudara kita yang terdzalimi dan tidak menyokong pihak-pihak yang
membantu orang yang berbuat dzalim.
Salam
Satu Hadits
Dr.H.Fathul
Bari.,SS.,M.Ag
Pondok
Pesantren Wisata
AN-NUR
2 Malang Jatim
Ngaji
dan Belajar Berasa di tempat Wisata
Ayo
Mondok! Mondok Itu Keren!
NB.
“Ballighu
Anni Walau Ayah” Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada.
Al-Hafidz Ibnul Jawzi berkata : _Barang siapa yang ingin amalnya tidak terputus
setelah ia wafat maka sebarkanlah ilmu (agama)._ [At-Tadzkirah Wal Wa’dh]